Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan masih akan naik pada perdagangan Jumat (11/1). Hal ini seiring dengan katalis positif dari optimisme para pelaku pasar terhadap isu perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Harga SUN naik pada perdagangan kemarin. Kenaikan ini dipicu oleh penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. “Indikasi Federal Reserve yang akan menghentikan siklus pengetatan uang juga jadi katalis positif bagi harga SUN,” ungkap Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra dalam riset, hari ini.
Dari sisi imbal hasil, SUN dengan tenor pendek mengalami perubahan imbal hasil hingga 4 bps di tengah adanya perubahan harga mencapai 12 bps. Imbal hasil SUN tenor menengah terkoreksi hingga 2 bps yang didorong oleh kenaikan harga sebesar 8 bps. Adapun imbal hasil SUN tenor panjang cenderung mengalami koreksi hingga 3 bps akibat kenaikan harga yang mencapai 17 bps.
Di sisi lain, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun kemarin naik 65 bps ke level 2,746%. Hal ini terjadi di tengah kenaikan indeks saham Dow Jones sebesar 51 bps ke level 24.001,92. Begitu pula dengan indeks Nasdaq yang kemarin naik 42 bps ke level 6.986,07.
Di tengah potensi kenaikan harga SUN yang berlanjut, Made menyarankan para investor untuk melakukan strategi trading jangka pendek dengan memanfaatkan momentum kenaikan harga di pasar sekunder.
Beberapa seri SUN yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini antara lain FR0073, FR0067, FR0068, FR0075, FR0072.
Sumber : www.kontan.co.id
Comments