top of page
Writer's pictureGaleri Investasi TSM

Kembangkan Bisnis, Astra Property Bersinergi dengan Astra Infra



Tahun depan, Astra Property masih mengincar mitra yang tepat untuk diajak kerjasama berbisnis.


Wakil Presiden Direktur Astra Property, Nilawati Irjani menjelaskan, sebagai bisnis baru

dari grup Astra, tiap waktu Astra Property mencari kesempatan untuk bisa bermitra

untuk mengembangkan bisnis. Hal ini sebagai bentuk strategi perusahaan untuk

berkembang di masa depan.


Langkah tersebut sejatinya sudah diambil beberapa waktu lalu. Misalnya pada awal

November ini Astra Property dan Hongkong Land akan memulai pembangunan proyek

hunian eksklusif mereka bertajuk Arumaya yang terletak kawasan TB Simatupang,

Jakarta Selatan.


"Rencana akuisisi tentu ada tapi belum bisa kita informasikan. Sedangkan mitra bisnis

baru tergantung peluangnya", kata Nilawati, Selasa (27/11).


Namun sebagai bagian dari grup Astra, Astra Property juga mengemban misi dan juga

melaksanakan strategi untuk memaksimalkan bisnis grup Astra. Misalnya tahun depan

Astra Property akan bersinergi bisnis dengan Astra Infra. Astra Properti rencanakan

mengerjakan bisnis ritel di rest area ruas tol yang dimiliki oleh Astra Infra.


"Pilot project pembangunan ritel di rest area ruas Semarang-Solo", kata Nilawati.

Sayangnya nilai investasi spesifik belum dibeberkan. Nilawaty hanya mengaku jumlah

yang digelontorkan tidak besar. Selain itu pihaknya masih harus berbicara dengan

setiap pemegang saham pengelola tol.


Di ruas Semarang-Solo ada PT Trans Marga Jateng (TMJ) sebagai pengelola tol.

Adapun TMJ yang merupakan perusahaan patungan antara PT Astra Tol Nusantara

senilai 40%, PT Jasa Marga (Persero) dengan komposisi saham 58,9% dan PT Sarana

Pembangunan Jawa Tengah sebesar 1,1%.


Catatan saja saat ini Astra Infra memiliki memiliki konsensi terhadap total ruas

sepanjang 302 km yang termasuk dalam Tol Trans Jawa. Menurutnya ini sebuah

peluang karena selama ini rest area belum banyak diisi potensinya.


Selain itu pihaknya juga diminta oleh grup Astra untuk mengembangkan bisnis properti

ke arah perkantoran, perumahan dan juga retail. Nah di bisnis retail menurutnya

peluangnya ada di sister company yakni Astra Infra.


"Saat ini rest area belum dipandang sebagai sebuah poin destinasi, kami mau

kembangkan rest area itu jadi poin destinasi", katanya.


Untuk pasar properti di Indonesia, Nila masih prospektif di tahun kedepannya.

Menurutnya dengan kebijakan pemerintah selama ini diharapkan bisa memberikan

dorongan bagi industri properti nasional.


Sedangkan untuk kontribusi Astra Property bagi grup Astra ke depannya, Nilawati

belum memberikan gambaran spesifik. Menurutnya untuk saat ini Astra Property lebih

mau fokus menyelesaikan proyek-proyek yang sudah dipegang.


Selain itu perusahaan ini berencana mengembangkan proyek baru tahun depan di

bilangan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Astra Land Indonesia telah mengakuisisi satu

perusahaan pemilik lahan seluas 3,2 hektare (ha) pada April 2018 lalu. Lahan tersebut

akan dikembangkan tiga tower properti yang terdiri dari dua menara apartemen dan

satu perkantoran.



Sumber : www.kontan.co.id

Comments


bottom of page